Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

TARTIB AL AYAT WA FAWATIH AS SUWAR


KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya, khususnya bagi kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tartib Al-Ayat Wa Fawatih Al-Suwar
Makalah ini mungkin belum sempurna atau masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisannya, untuk itulah saya mohon maaf karena kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt.
Besar harapan saya, semoga makalah ini bisa menjadi landasan ilmu yang bermanfaat bagi para dosen, mahasiswa, maupun pembaca makalah ini. Amin

Assalamu Alaikum Wr. Wb
                                                      Gowa, 15 April 2012


BAB I
PENDAHULUAN

A.     PENDAHULUAN
Al Qur’an adalah firman Allah yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dan Al Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW, yang paling agung. Didalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Isra’ 17:9, “Sesungguhnya Al Qur’an memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya”.
Al-Qur’an terdiri atas surah-surah dan ayat-ayat, baik yang pendek maupun yang panjang. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam sebuah surah dari al-Qur’an. Surah adalah sejumlah ayat al-Qur’an yang mempunyai permulaan dan kesudahan. Tartib atau urutan ayat-ayat al-Qur’an ini adalah tauqifi dari Rasulullah SAW. (ketentuan dari Rasulullah SAW. atas petunjuk dari Allah melalui malaikat Jibril). Dan diawali dengan beberapa pembukaan (Fawatih al Suwar) yang pembahasannya tetap aktual sampai sekarang.

B.     RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah :
1.      Apa itu Tartib Al Ayat?
2.      Apa itu Fawatih Al-Suwar?
3.      Apa keistimewaan Al Qur’an?
4.      Bagaimana bentuk-bentuk pembukaan surah-surah dalam Al Qur’an?
5.      Apa rahasia huruf potong (muqaththa’ah) pada permulaan surah?



BAB II
TARTIB AL-AYAT
WA FAWATIH AL-SUWAR

A.    TARTIB AL-AYAT
Al-Qur’an terdiri atas surah-surah dan ayat-ayat, baik yang pendek maupun yang panjang. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam sebuah surah dari al-Qur’an. Surah adalah sejumlah ayat al-Qur’an yang mempunyai permulaan dan kesudahan. Tartib atau urutan ayat-ayat al-Qur’an ini adalah tauqifi dari Rasulullah SAW. (ketentuan dari Rasulullah SAW. atas petunjuk dari Allah melalui malaikat Jibril).
Sebagian ulama meriwayatkan bahwa pendapat ini adalah ijma’, di antaranya adalah al-Imanm al-Zarkasyi dalam kitabnya al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an dan Abu Ja’far Ibn Zubair dalam kitabnya al-Munasabah, di mana ia mengatakan: “Tartib ayat-ayat di dalam surah itu berdasarkan tauqifi dari Rasulullah dan atas perintahnya, tanpa diperselisihkan kaum muslimin.” Al-Imam al-Sayuti telah memastikan hal itu, ia berkata: “Ijma’ dan nas-nas serupa menegaskan, tertib ayat-ayat dan surah-surah itu adalah tauqifi, tanpa diragukan lagi.” Jibril menurunkan beberapa ayat kepad Rasulullah dan menunjukkan kepadanya tempat di mana ayat-ayat yang turun sebelumnya. Lalu Rasulullah memerintahkan kepada para penulis wahyu untuk menuliskannya di tempat tersebut. Ia mengatakan kepada mereka: “Letakkanlah ayat-ayat ini pada surah yang di dalamnya disebutkan begini dan begini.” Susunan dan penempatan ayat tersebut sebagaimana yang disampaikan para sahabat kepada kita. Usman bin Abi al-‘As berkata:
كنتُ جالسا عندَ رسول اللهِ صعلمَ. إﺫْ شَخَصَ يصره ثُمَّ صَوَّبَه، أتا نى جبريلُ فأمرنى أنْ أَ ضَعَ ﻫﺬه الايَةَ ﻫﺬا المو ضعَ من ﻫﺬه السورة (* ¨bÎ) ©!$# ããBù'tƒ ÉAôyèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç!$tGƒÎ)ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# 4sS÷Ztƒur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# ̍x6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4 öNä3ÝàÏètƒ öNà6¯=yès9 šcr㍩.xs? ÇÒÉÈ        
ِAku tengah duduk di Samping Rasulullah, tiba-tiba pandangannya menjadi tajam lalu kembali seperti semula. Kemudian katanya, Jibril telah datang kepadaku dan memerintahkan agar aku meletakkan ayat ini di tempat anu dari surah ini : QS. al-Nahl,16:90......
Usman bin Affan berhenti ketika mengumpulkan al-Qur’an pada tempat setiap ayat dari sebuah surah dalam al-Qur’an dan sekalipun ayat itu telah dimansukh hukumnya, tanpa mengubahnya. Ini menunjukkan bahwa penulisan ayat dengan tertib seperti ini adalah tauqifi.
Pada sisis lain, Jibril senantiasa mengulangi dan memeriksa al-Qur’an yang telah disampaikannya kepada Rasulullah sekali setiap tahun, pada bulan Ramadhan dan pada tahun terakhir kehidupannya sebanyak dua kali. Dan pengulangan Jibril terakhir ini seperti tertib yang dikenal sekarang ini.

B.     FAWATIH AL-SUWAR
Para ulama berbeda pendapat tentang tertib surah-surah dalam al-Qur’an:
1.      ada yang mengatakan bahwa tertib surah-surah itu adalah tauqifi dan ditangani lansung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan Jibril kepadanya atas perintah Tuhan.
2.      ada yang mengatakan bahwa tertib surah-surah itu berdasarkan ijtihad para sahabat, mengingat adanya perbedaan tertib di dalam mushaf-mushaf mereka. Misalnya mushaf Ali bin Abi Thalib disusun menurut tertib nuzul, yakni dimulai dengan iqra’ kemudian surah al-muddatsir, dan seterusnya.
3.      ada yang menyatakan bahwa tertib surah-surah itu adalah tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan ijtihad para sahabat. Hal ini karena terdapat dalil yang menunjukkan tertib sebagian surah pada masa Nabi.
Dari pendapat di atas, Ibn Hajar al-Asqalani, al-Kirmani, al-Sayuti, dan Abu Bakar Ibn al-Anbari menegaskan bahwa kendatipun ulama berbeda pendapat tentang tertib surah-surah namun yang paling kuat adalah yang mengatakan bahwa tertib surah-surah adalah seperti yang terdapat dalam mushaf Usmani dan disusun secara tauqifi atas perintah Allah melalui malaikat Jibril.
1.      Keistimewaan al-Qur’an pada Pembukaan Surah
Bila kita buka lembaran-lembaran kitab suci al-Qur’an dan kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, kita melihat beberapa corak ragam permulaan masing-masing surah. Selain dimulai dengan ayat yang amat memikat perhatian, tidak kurang pula jumlahnya ayat-ayat yang dimulai dengan cara lain. Ada dengan panggilan atau seruan kepada orang-orang beriman atau manusia banyak, yakni
  يَا ايها الذيــــن امنــــوا dan  ياايها الناسada dengan pernyataan sumpah Allah yang ditandai dengan huruf  و(wau) = demi masa, wal fajri (demi waktu fajar), wasy syamsi (demi matahari) dan seterusnya.
Dua puluh sembilan buah di antara surah-surah itu dimulai dengan huruf potong yang digandeng menjadi satu, dua, tiga, empat, dan lima. Ini lebih menarik perhatian lagi, karena tidak pernah seperti ini dikenal bangsa Arab sebelumnya. Cara ini menunjukkan betapa orisinilnya Al-Qur’an itu diterima Rasulullah sari Allah Swt., tanpa ada sedikit pun keraguan bahwa Al-Qur’an itu memang batul-betul berasal daripada-Nya, bukan bikinan Muhammad sendiri.

2.      Bentuk-bentuk Pembukaan Surah-Surah Al-Qur’an
Kitab suci al-Qur’an memuat 114 Surah Panjang dan pendek, yang turun dalam periode Mekah dan Medinah. Apabila diringkaskan, maka 114 surah itu mempunyai bentuk-bentuk tersendiri dalam ayat permulaannya. Masing-masing dimulai dengan bunyi ayat yang berbeda satu sama lain.

Akan tetapi dapat digolongkan ke dalam 10 macam bentuk pembukaan surah al-Qur’an.

No
Macam-macam pembukaan
Jumlah surah
Contoh surah
Keterangan
1.
Surah yang dimulai dengan lafal tahmid (pujian)
5 surah
1.      al-Fatihah
2.      al-An’am
3.      al-Kahfi
4.      Saba’
5.      Fathir

Ayat tersebut bertujuan hendak menegaskan adanya sifat-sifat Yang Maha Terpuji bagi zat Allah

7 macam surah yang terakhir menggunakan bentuk masdar, fi’il madhi’, fi’il mudhari’.

Surah yang dimulai dengan lafal “tabaraka
2 surah
1.      al-Furqan
2.      al-Mulk
Surah yang dimulai dengan lafal tasbih
7 surah
1.      al-Isra’
2.      al-A’la
3.      al-Hadid
4.      al-Hasyr
5.      al-Shaf
6.      al-Jumu’ah
7.      al-Taghabun
2.
Surah yang dimulai dengan lafal seruan  :

1.      yang dengan seruan  ياايها الذيــــن امنــــوا
3 surah
1. al-Ma’idah
2. al-Hujurat
3.al-Mumtahanah
2.      yang dengan seruan
ياابها النبي
3 surah
1.      al-Ahzab
2.      al-Thariq
3.      al-Tahrim
3.      yang dengan seruan
ياايها الناس
2 surah
1.      an-Nisa’
2.      al-Hajj
4.      yang dengan seruan
ياايها المـــــدثــــــــر
1 surah
1.  al-Muddatsir

5.      yang dengan seruan
ياايها المــــــزمل
1 surah
1.  al-Muzammil

3.
Surah yang dimulai dengan jumlah khabariyah (kalimat berita)
23 surah
1. al-Anfal
2. at-Taubah
3. an-Nahl
4. al-Anbiya’
5. al-Mu’minun
6.an-Nur’
7. al-Ma’arij
8. Nuh
9. al-Qiyamah
10.al-Balad
11.‘Abasa
12.al-Qadr
13.  az-Zumar
14.  Muhammad
15.  al-Fath
16.  al-Qamar
17.  ar-Rahman
18. al-Mujaddilah
19.  al-Haqqah
20.  al-Bayyinah
21.  al-Qari’ah
22.  at-Takasur
23.  al-Kausar
Ada yang memakai fi’il madhi’, mudhari’dan cara lain.
4.
Surah yang dimulai dengan huruf sumpah و (waw)
15 surah
1.as-Shaffat
2.az-Zhariyat
3.at-Thur
4.an-Najm
5.al-Mursalat
6.an-Nazi’at
7.al-Buruj
8.at-Thariq
9.   al-Fajr
10.as-Syams
11.al-Layl
12.ad-Dhuha
13.at-Tiin
14.al-Adiyat
15.al-Ashr

5.
Surah yang dimulai dengan huruf syarat (idza)
7 surah
1.al-Waqi’ah
2.al-Munafiqun
3.at-Takwir
4.al-Infithar
5.al-Insyiqaq
6.az-Zilzalah
7.an-Nashr

6.
Surah yang dimulai dengan perintah (amr)
6 buah
1.      al-Jiin
2.      al-Alaq
3.      al-Kafirun
4.      al-Ikhlas
5.      al-Falaq
6.      an-Nas
Ke 6 surah tersebut di awali dengan kata-kata قل (qul)

7.
Surah yang dimulai dengan kalimat pertanyaan
6 buah
1.  ad-Dahr
2. an-Naba’
3. al-Ghasyiyah
4.      al-Insyirah
5.      al-Fil
6.      al-Ma’un

8.
Surah yang dimulai dengan lafal yang berarti kutukan
3 surah
1. al-Mutaffifin
2. al-Wail
3.      al-Masad

9.
Surah yang dimulai dengan kata  “karena”
1 surah
1.      al-Quraisy


10.
Surah yang dimulai dengan huruf potong


1.      Dengan huruf potong satu :





a.       Qaf
1 surah
1.      Qaaf



b.      Shad
1 surah
1.      Shad



c.       Nun
1 surah
1.      al-Qalam



2.      Dengan huruf potong dua :





a.       Haamim
7 surah
1. Ghafir
2. Fushilat
3.  az-Zukhruf
4.  ad-Dukhan
5.      al-Jaziyah
6.      asy-Syura’
7.      al-Ahqaf


b.      Yaasiin
1 surah
1.      Yaasiin



c.       Thaahaa
1 surah
1.      Thaha



d.      Taasiin
1 surah
1.      an-Naml



3.      Dengan huruf potong tiga :





a.       Alif lam mim
6 surah
1. al-Baqarah
2. Ali Imran
3. al-Ankabut
4.  ar-Rum
5.  Luqman
6.  as-Sajadah


b.      Alif lam ra
5 surah
1. Yunus
2. Hud
3. Yusuf
4.  Ibrahim
5.  Al-Hijr


c.       Tha sin mim
1 surah
1. al-Qashash



4.      Dengan huruf potong empat :





a.       Alif lam mim shad
1 surah
1.      al-A’raf



b.      Alif lam mim ra
1 surah
1.      ar-Ra’d



5.      Dengan huruf potong lima :





a.       Kaf ha’ ya ain shad
1 surah
1.      Maryam


  
3.      Rahasia Huruf Potong pada Permulaan Surah
Ulama tafsir telah membahas masalah ini panjang lebar menurut visi (tinjauannya) mereka masing-masing. Ulama itu seperti :
Imam al-Zamakhsyariy dalam kitabnya “al-Kasysyat” menyebutkan jumlah huruf potong yang digunakan pada permulaan surah yang 29 itu ada 14 huruf, yang berarti separo dari 29 huruf hijaiyah.Huruf lam dan mim yang paling banyak terpakai. Seolah-olah isyarat itu memberi kesan (kata qadhi’ Abu Bakar) bahwa siapa yang menuduh al-Qur’an itu bukan ayat-ayat Tuhan dipersilahkan menggunakan huruf-huruf selebihnya untuk menyusun suatu kalimat yang sanggup menandingi al-Qur’an. Sekalipun sebahagian ulama tetap mengatakan huruf-huruf potong itu adalah rahasia Ilahi yang ada dalam al-Qur’an dan tidak mungkin diketahui melainkan Allah saja. Namun tidaklah menghalangi orang untuk menggali terus segala rahasia yang terdapat di dalamnya.
Ibn ‘Abbas mengatakan, huruf-huruf potong itu merupakan singkatan dari nama-nama Allah, misalnya :
1
Alif
singkatan
dari
Allah
2
Lam
singkatan
dari
Lathif
3
Mim
singkatan
dari
Majid
4
Kaf
singkatan
dari
Karim
5
Ha’
singkatan
dari
Hadi
6
Ya
singkatan
dari
Yaqin
7
‘Ain
singkatan
dari
‘Alim
8
Shad
singkatan
dari
Shadiq

Penafsiran Ibn ‘Abbas juga diikuti oleh beberapa tabi’in seperti al-Dhahak yang mengartikan “alif lam mim” dengan Allah al-Rahman al-Samad (Allah Yang Maha Pengasih Lagi Tempat Meminta) dan seterusnya.
Tidak ketinggalan, dalam mencari rahasia huruf potong ini seorang orientalis yang bernama Sprenger. Katanya dalam ayat “Tha sin mim” tersimpul arti لاَيَمَسُّهُ اِلاَّ الْمطَهَّـــــرُوْن (tiada menyentuhnya melainkan orang yang disucikan, sebab pada huruf tha’ al-muthahharun, sedang pada sin dan mim tersimpul arti yamassui (menyentuh).
Noldeke menganggap huruf potong pada permulaan itu termasuk ayat al-Qur’an itu sendiri. Sedang Schwallay berpendapat bahwa huruf potong itu singkatan dari nama sahabat, yang di tangan mereka ada sebagian naskah surat yang mereka riwayatkan dari Nabi secara meknanaya saja. Misalnya, sin singkatan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, min dari al-Mughirah, nun dari Usman bin Affan, ha’ dari Abu Hurairah, dan sebagainya. Akan tetapi kedua kaum orientalis ini merasa pendiriannya tidak tepat, sehingga pada buku catatan berikutnya ia telah mengoreksi kesalahannya kembali. 


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini, yaitu :
1.      Tartib atau urutan ayat-ayat al-Qur’an ini adalah tauqifi dari Rasulullah SAW.
2.      Mengenai cara penyusunan Surah surah ada beberapa pendapat, yaitu :
a.      tertib surah-surah itu adalah tauqifi dan ditangani lansung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan Jibril kepadanya atas perintah Tuhan.
b.   surah-surah itu berdasarkan ijtihad para sahabat, mengingat adanya perbedaan tertib di dalam mushaf-mushaf mereka.
c.      tertib surah-surah itu adalah tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan ijtihad para sahabat.
3.      Al-Quran di turunkan terdiri dari 114 surah dengan bermacam-macam bentuk pembukaanya, seperti :
a.       Surah yang dimulai dengan lafal tahmid (pujian)
b.      Surah yang dimulai dengan lafal seruan 
c.       Surah yang dimulai dengan jumlah khabariyah (kalimat berita)
d.      Surah yang dimulai dengan huruf sumpah و (waw
e.       Surah yang dimulai dengan huruf syarat (idza)
f.       Surah yang dimulai dengan perintah (amr)
g.      Surah yang dimulai dengan kalimat pertanyaan
h.      Surah yang dimulai dengan lafal yang berarti kutukan
i.        Surah yang dimulai dengan kata  “karena”
j.        Surah yang dimulai dengan huruf potong
4.      Huruf potong pada permulaan surah telah dibahas ulama sampai sekarang, seperti Ibn ‘Abbas mengatakan, huruf-huruf potong itu merupakan singkatan dari nama-nama Allah.
5.      Huruf potong seolah-olah isyarat untuk memberi kesan bahwa Al-Qur’an benar-benar wahyu yang di turunkan oleh Allah kepada Rasulullah Saw.

B.     SARAN
Makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan dari segi penulisan, penyusunan, dll. Kami berharap kepada teman-teman dan dosen agar bisa mengoreksi kesalahan yang ada di dalam makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA
Mardan. Al-Qur’an Sebuah Pengantar Memahami Al-Qur’an Secara Utuh, Jakarta; Pustaka Mapan, 2009.

Blog Andreas Yudha P. Huruf-huruf Al-Muqaththa’a Dalam Al-Qur’an.